Wed. Dec 31st, 2025
Flu Singapura

Flu Singapura mungkin terdengar seperti penyakit baru atau sesuatu yang hanya ditemukan di luar negeri. Namun kenyataannya, penyakit ini sangat umum terjadi di Indonesia, terutama pada anak-anak usia balita hingga sekolah dasar. Meski namanya “flu”, penyakit ini sebenarnya berbeda dari flu biasa. Flu Singapura merupakan sebutan lain dari Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), yaitu infeksi virus yang menyerang kulit dan mukosa, sehingga menimbulkan ruam dan luka di mulut, tangan, serta kaki.

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus Flu Singapura sering meningkat pada musim pancaroba. Orang tua yang belum pernah menghadapi penyakit ini biasanya panik saat melihat gejala berupa lepuhan dan demam tinggi. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu Flu Singapura, gejalanya, cara penularan, pengobatan, hingga cara pencegahannya. Dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa lebih tenang dan tahu cara melindungi keluarga dari penyakit ini.

Apa Itu Flu Singapura?

gejala Flu Singapura

Flu Singapura adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, paling sering oleh Enterovirus 71 dan Coxsackievirus A16. Meski lebih sering menyerang anak-anak, orang dewasa pun tetap bisa tertular terutama jika sistem imun sedang melemah Alodokter.

Penyakit ini disebut “Hand, Foot, and Mouth Disease” karena gejalanya muncul terutama di area tangan, kaki, dan mulut. Nama “Flu Singapura” sendiri muncul karena negara Singapura pernah mengalami lonjakan kasus besar, sehingga istilah tersebut populer di Asia Tenggara.

HFMD bukan penyakit berbahaya jika ditangani dengan tepat, tetapi bisa menyebabkan ketidaknyamanan ekstrem dan komplikasi bila dibiarkan, terutama pada anak yang belum mampu mengelola rasa sakit.

Gejala Flu Singapura

Gejala Flu Singapura biasanya muncul 3–7 hari setelah seseorang terinfeksi virus. Pada tahap awal, gejalanya memang mirip flu biasa, sehingga sering membuat orang tua tidak curiga. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Demam

Demam biasanya menjadi tanda pertama. Anak dapat mengalami demam ringan hingga tinggi, tergantung tingkat infeksi.

2. Sakit Tenggorokan

Infeksi virus menyebabkan peradangan di area tenggorokan, membuat anak sulit makan atau minum.

3. Muncul Ruam dan Lepuhan

Setelah 1–2 hari demam, muncullah ruam berupa bintik merah yang berkembang menjadi lepuhan kecil. Lokasinya meliputi:

  • Telapak tangan

  • Telapak kaki

  • Sela-sela jari

  • Area bokong

  • Dan yang paling menyakitkan: di dalam mulut

Ruam di mulut biasanya berbentuk sariawan besar yang menyebabkan rasa perih saat makan atau minum.

4. Hilang Nafsu Makan

Luka di mulut membuat anak malas makan, bahkan minum air pun terasa menyakitkan. Ini yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan dehidrasi.

5. Rewel dan Mudah Lelah

Perpaduan demam, ruam, dan nyeri membuat anak cenderung lebih mudah marah dan lelah.

Bagaimana Flu Singapura Menular?

perawatan flu singapura

HFMD adalah penyakit yang sangat mudah menular. Virusnya bisa menyebar melalui:

  • Ludah dan ingus ketika batuk atau bersin

  • Cairan dari lepuhan

  • Tinja penderita (misalnya saat mengganti popok)

  • Menyentuh benda yang terkontaminasi virus, seperti mainan atau meja

  • Kontak langsung dengan penderita

Karena pola penularannya sangat mudah, penyakit ini sering merebak di tempat-tempat seperti:

  • Sekolah

  • Tempat penitipan anak

  • Rumah yang berisi banyak anggota keluarga

Penyebaran paling tinggi terjadi pada hari-hari pertama sampai seminggu setelah gejala muncul.

Apakah Flu Singapura Berbahaya?

Sebagian besar penderita pulih dalam waktu 7–10 hari tanpa pengobatan khusus. Namun Flu Singapura bisa menjadi berbahaya jika:

  • Anak tidak mau minum sama sekali → risiko dehidrasi

  • Demam sangat tinggi dan tidak turun-turun

  • Lepuhan semakin parah dan terinfeksi bakteri

  • Anak terlihat sangat lemas atau tampak tidak responsif

  • Terjadi gejala seperti kejang atau kaku leher (sangat jarang, namun dapat terjadi pada infeksi virus tertentu)

Meskipun jarang komplikasinya, HFMD tetap perlu diperhatikan karena kemampuan penularannya sangat tinggi dan dapat mengganggu aktivitas anak secara signifikan.

Cara Mengobati Flu Singapura

Tidak ada obat khusus untuk membunuh virus Flu Singapura. Pengobatan berfokus pada meringankan gejala dan menjaga agar anak tetap nyaman. Berikut langkah-langkah yang direkomendasikan:

1. Perbanyak Minum Air

Dehidrasi adalah risiko paling besar, terutama karena luka di mulut membuat anak enggan minum. Berikan air dingin, jus, atau es krim agar lebih nyaman dikonsumsi.

2. Berikan Obat Pereda Nyeri

Obat seperti paracetamol atau ibuprofen bisa membantu menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit.
Hindari aspirin untuk anak-anak.

3. Berikan Makanan yang Lembut

Hindari makanan pedas, asam, atau terlalu panas. Pilihan makanan yang aman antara lain:

  • Bubur

  • Sup

  • Pudding

  • Yogurt dingin

4. Kompres Dingin

Untuk ruam yang terasa gatal atau panas, kompres dingin dapat membantu menenangkan kulit.

5. Jaga Kebersihan Kulit

Pastikan kulit tetap bersih untuk mencegah infeksi sekunder pada lepuhan. Jangan memecahkan lepuhan karena dapat memperparah infeksi.

6. Istirahat Cukup

Biarkan anak beristirahat agar tubuhnya dapat melawan infeksi lebih cepat.

Cara Mencegah Flu Singapura

Karena belum ada vaksin untuk HFMD, pencegahan fokus pada kebersihan diri dan lingkungan. Beberapa langkah efektif meliputi:

1. Cuci Tangan Secara Teratur

Ini adalah cara paling efektif. Anak-anak harus diajarkan untuk mencuci tangan:

  • Setelah bermain

  • Setelah dari toilet

  • Sebelum makan

  • Setelah batuk atau bersin

2. Disinfeksi Barang-Barang Pribadi

Mainan, gagang pintu, meja belajar, atau barang yang sering disentuh anak harus dibersihkan secara rutin.

3. Hindari Kontak dengan Penderita

Jika seseorang dalam rumah terkena Flu Singapura, batasi kontak langsung dan pastikan alat makan tidak dipakai bersama.

4. Jaga Daya Tahan Tubuh

Nutrisi seimbang, tidur cukup, dan aktivitas fisik teratur bisa membantu mengurangi risiko infeksi.

5. Tidak Mengirim Anak ke Sekolah Selama Sakit

Ini penting untuk mencegah penyebaran. Anak sebaiknya istirahat di rumah hingga benar-benar pulih, biasanya sekitar 7–10 hari.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera bawa anak ke dokter jika mengalami:

  • Dehidrasi (mulut kering, jarang pipis)

  • Demam lebih dari 3 hari

  • Lepuhan parah dan bernanah

  • Anak tampak sangat lemas

  • Sulit menelan

  • Ruam menyebar cepat dan tampak semakin memburuk

Dokter akan memeriksa tingkat keparahan dan memberikan obat tambahan jika diperlukan.

Kesimpulan

Flu Singapura memang tergolong penyakit ringan, tetapi tetap memerlukan perhatian serius, terutama bagi anak-anak yang sistem imun tubuhnya belum sempurna. Dengan mengenali gejala-gejalanya sejak awal, orang tua dapat memberikan penanganan yang tepat sehingga anak bisa pulih lebih cepat. Kebersihan dan gaya hidup sehat menjadi kunci utama untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

Di tengah tingginya mobilitas dan interaksi anak-anak di sekolah maupun tempat umum, penting bagi kita untuk selalu waspada dan menjaga kesehatan keluarga. Flu Singapura bukanlah penyakit yang perlu ditakuti, namun harus dipahami dengan benar agar kita bisa menghadapinya dengan tenang dan tepat.

Baca fakta seputar : Health

Baca juga artikel menarik tentang : Prolonged Fasting: Rahasia Tubuh Memperbarui Diri Lewat Puasa Panjang