Thu. Nov 6th, 2025
Phu Quoc

Ketika pertama kali saya mendengar nama Phu Quoc, jujur saja, saya tidak tahu di mana letaknya. Ada teman saya yang bilang, “Kalau kamu suka Bali atau Phuket, kamu pasti jatuh cinta sama Phu Quoc.” Dari situlah rasa penasaran saya tumbuh. Akhirnya, saya memutuskan untuk berangkat ke pulau yang katanya jadi permata tersembunyi di selatan Vietnam ini. Dan ternyata, Phu Quoc memang benar-benar layak disebut surga tropis Asia Tenggara yang masih alami dan memukau.

Perjalanan Menuju Phu Quoc: Sebuah Petualangan Tropis

Tempat Terbaik untuk Dikunjungi di Phu Quoc

Perjalanan saya dimulai dari Ho Chi Minh City. Dari sana, saya naik pesawat selama kurang lebih satu jam menuju Bandara Internasional Phu Quoc. Begitu pesawat mulai menurunkan ketinggian, saya disuguhi pemandangan laut biru kehijauan, pantai berpasir putih, dan pulau-pulau kecil yang tersebar seperti zamrud di tengah lautan. Rasanya seperti melihat versi mini dari Maladewa, tapi dengan sentuhan budaya Vietnam Tripadvisor.

Setibanya di bandara, saya langsung merasakan atmosfer yang berbeda. Udara Phu Quoc sangat bersih, dengan angin laut yang hangat menyapa wajah. Bandara ini modern, tapi tetap terasa santai. Dari bandara, saya naik taksi menuju hotel di area Long Beach, salah satu kawasan paling populer di Phu Quoc.

Sepanjang perjalanan, mata saya dimanjakan oleh pemandangan hijau hutan tropis dan jalanan yang membelah pedesaan. Tidak ada kemacetan, tidak ada hiruk-pikuk kota besar—hanya suasana damai khas pulau kecil. Saya langsung tahu, liburan kali ini akan terasa menenangkan.

Keindahan Pantai Phu Quoc yang Bikin Lupa Waktu

Hari pertama saya dihabiskan di Long Beach (Bai Truong), pantai terpanjang di Phu Quoc. Pasirnya halus seperti tepung, air lautnya jernih kebiruan, dan matahari terbenamnya sungguh luar biasa indah. Banyak wisatawan asing duduk di bar tepi pantai sambil menikmati koktail tropis, sementara anak-anak lokal bermain bola di pasir.

Saya sempat berpikir, pantai ini mengingatkan saya pada Bali di masa lalu—saat belum terlalu ramai dan masih alami. Di sepanjang garis pantai, banyak resort, kafe, dan restoran yang menawarkan suasana santai. Saya duduk di salah satu bar bambu, memesan kelapa muda segar, dan hanya menikmati suara ombak sambil menatap cakrawala yang perlahan berubah warna menjadi oranye keemasan.

Phu Quoc bukan hanya tentang pantai panjang yang indah. Ada juga Sao Beach (Bai Sao) yang terletak di bagian timur pulau. Untuk menuju ke sana, saya harus menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari Long Beach dengan motor sewaan. Jalannya sempit dan berliku, tapi begitu tiba di lokasi, semua rasa lelah langsung hilang. Pantainya seperti lukisan: pasir putih sehalus tepung, air laut toska, dan pepohonan kelapa yang melambai-lambai lembut. Tempat ini benar-benar menggambarkan definisi “pantai tropis sempurna”.

Menyelami Dunia Bawah Laut Phu Quoc

Sebagai pecinta snorkeling, saya tidak ingin melewatkan kesempatan menjelajahi dunia bawah laut Phu Quoc. Saya ikut tur sehari penuh ke Kepulauan An Thoi, gugusan pulau kecil di bagian selatan Phu Quoc. Dari pelabuhan kecil, kami naik kapal kayu tradisional bersama beberapa wisatawan asing.

Begitu sampai di titik snorkeling pertama, saya langsung terjun ke air. Airnya sangat jernih, visibilitasnya bahkan mencapai lebih dari 10 meter. Di bawah sana, saya melihat terumbu karang warna-warni, ikan-ikan tropis kecil yang berenang di antara anemon, dan bahkan bintang laut biru besar yang menempel di batu. Pemandangan ini benar-benar membuat saya takjub.

Yang menarik, ekosistem laut Phu Quoc masih tergolong alami. Pemerintah Vietnam tampak serius menjaga konservasi lautnya. Beberapa operator tur bahkan menekankan pentingnya tidak menginjak karang atau memberi makan ikan sembarangan. Saya menghargai hal itu—karena keindahan alam seperti ini seharusnya dilestarikan, bukan dieksploitasi.

Wisata Alam dan Hutan Nasional Phu Quoc

Phu Quoc Discovery Private Package Tour Diskon 50% Paket Tur

Selain pantai, Phu Quoc National Park juga wajib dikunjungi. Taman nasional ini mencakup lebih dari setengah area pulau, dan menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna tropis. Saya ikut tur trekking ringan yang dipandu oleh pemandu lokal. Kami berjalan melewati pepohonan tinggi, mendengar suara burung dan serangga, serta mencium aroma segar dedaunan basah.

Pemandu kami bercerita bahwa beberapa spesies langka seperti monyet ekor panjang, tupai terbang, dan burung enggang masih bisa ditemukan di sini. Di tengah perjalanan, kami berhenti di sungai kecil dengan air yang jernih. Saya sempat mencelupkan kaki ke dalam air yang sejuk—rasanya menyegarkan sekali setelah berjalan cukup jauh.

Menjelajahi Budaya Lokal dan Desa Nelayan

Salah satu hal paling berkesan dari perjalanan ke Phu Quoc adalah bertemu dengan penduduk lokalnya. Mereka ramah, murah senyum, dan selalu siap membantu. Saya berkunjung ke Desa Nelayan Ham Ninh, yang terkenal dengan kehidupan tradisionalnya. Rumah-rumah panggung kayu berdiri di atas air, dan perahu nelayan berwarna-warni berlabuh di tepi pantai.

Di sini, saya mencicipi hidangan laut segar seperti kepiting kukus, cumi bakar, dan ikan segar yang baru ditangkap pagi itu. Rasanya luar biasa lezat! Harganya pun jauh lebih murah dibandingkan restoran di kota. Penduduk desa juga menunjukkan cara mereka membuat saus ikan Phu Quoc—produk terkenal yang telah diekspor ke berbagai negara.

Saus ikan ini konon memiliki cita rasa khas karena fermentasinya dilakukan dengan ikan teri lokal dan garam laut murni. Bahkan, Phu Quoc Fish Sauce sudah mendapat sertifikat indikasi geografis dari Uni Eropa. Tak heran kalau saus ikan ini dianggap sebagai kebanggaan Vietnam.

Menikmati Sunset dan Malam di Phu Quoc Night Market

Sore hari di Phu Quoc selalu menjadi waktu favorit saya. Setelah menjelajah seharian, saya biasanya kembali ke kota Duong Dong untuk menikmati suasana Phu Quoc Night Market. Pasar malam ini buka mulai pukul 5 sore hingga tengah malam, dan selalu ramai oleh turis maupun warga lokal.

Aromanya sungguh menggoda—campuran dari seafood bakar, pancake pisang, dan kopi Vietnam yang harum. Saya mencoba sea urchin bakar (uni) yang disajikan dengan bawang putih dan mentega. Rasanya gurih dan creamy, mirip dengan tiram tapi lebih kuat aromanya. Selain itu, ada juga es krim kelapa segar yang dijual dalam batok kelapa muda—sempurna untuk menutup malam yang hangat.

Pasar malam ini juga menjual suvenir khas seperti mutiara Phu Quoc, kerajinan tangan, dan pakaian pantai. Saya sempat membeli gelang dari kerang dan sebotol kecil saus ikan khas sebagai oleh-oleh.

Menginap di Resort Tepi Pantai

Salah satu hal yang membuat pengalaman di Phu Quoc semakin berkesan adalah akomodasinya. Saya menginap di resort tepi pantai dengan bungalow kayu yang langsung menghadap laut. Di pagi hari, saya bisa mendengar suara debur ombak dari balkon kamar. Saat malam, hanya ada bintang dan suara jangkrik yang menemani.

Phu Quoc memiliki banyak pilihan tempat menginap—mulai dari hostel backpacker murah hingga resort mewah seperti Vinpearl dan InterContinental Phu Quoc. Untuk wisatawan yang mencari pengalaman santai tapi elegan, resort-resort di area Ong Lang dan Ganh Dau adalah pilihan tepat. Namun bagi yang suka suasana hidup dan ramai, Long Beach tetap menjadi favorit.

Naik Kereta Gantung An Thoi: Pengalaman yang Tak Terlupakan

Salah satu pengalaman paling spektakuler di Phu Quoc adalah naik Hon Thom Cable Car, yang merupakan kereta gantung terpanjang di dunia di atas laut. Panjangnya mencapai lebih dari 7 kilometer dan menghubungkan pulau utama Phu Quoc dengan Pulau Hon Thom (Sun World).

Dari ketinggian, pemandangan laut biru dan gugusan pulau kecil di bawahnya benar-benar menakjubkan. Saya bahkan bisa melihat perahu nelayan yang tampak kecil seperti titik-titik di lautan. Begitu tiba di Hon Thom, saya menikmati taman hiburan pantai dengan berbagai wahana air dan tempat makan yang menarik. Rasanya seperti gabungan antara petualangan dan rekreasi tropis.

Baca fakta seputar : Travels

Baca juga artikel menarik tentang  : Taman Laut Rubiah : Surga Bawah Laut di Sabang yang Wajib Dikunjungi